Sabtu, 31 Desember 2011

Saos cilok berbahaya,perguruan tinggi belum berani mengumumkannya

(foto:air-minum.oxy.blogspot.com)
Jajan cilok yang sering djumpai di pinggiran jalan dan sekolah-sekolahan dikategorikan tidak sehat,menurut  peneliti Universitas Muhammadiyah Malang Aini Alifatin S,Kep.Ners sebenarnya lebih pada sausnya.dari hasil penelitian yang dilakukan,mayoritas pedagang cilok di kota malang menggunakan saus yang mengandung zat pewrana yang berbahaya,rata-rata zat pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil dan pewarna pakaian
"Saus yang terkandung di jajan cilok warna sulit dihilangkan jika menempel di pakaian,apalagi dikonsumsi dalam anggota tubuh dan bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal,’’ ungkapnya.Ia menyebutkan, zat pewarna yang berbahaya dalam saus itu diantaranya Amaran dan Rodamin B. juga yang diberi tambahan pemanis buatan yang tidak disarankan.

Bahkan tidak menutup kemungkinan pula, cilok yang dijual dan tidak laku, keesokan harinya dijual lagi. Biasanya karena cara penyimpanan yang tidak benar, membuat cilok mudah terkontaminasi sehingga tidak layak jual.
Lebih jauh ia menguraikan, mayoritas saus yang dipakai cilok ini tidak layak. Namun sengaja dipakai penjual karena harga sausnya yang murah.


Kalau menggunakan saus asli,tentu harganya menjadi mahal. Dampaknya, daya beli masyarakat tentu tidak akan bisa menjangkaunya.
Jika terus dikonsumsi, kata dia, bahan-bahan berbahaya ini bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Tugas ginjal akan berat jika banyak senyawa beracun yang mengalir dalam darah, akibatnya ginjal pun bisa rusak.
penelitin yang dilakukan sebenarnya sudah berlangsung lama,hanya saja pihaknya belum berani mengumumkan,dikhawatirkan akan ada banyak protes dari berbagai kalangan ,ia berharap jika jajajan ini banyak dijual di sekolah, maka Pemkot maupun Dinas Pendidikan (Disdik) diharapkan mengambil langkah tegas untuk melarang penjual cilok menggunakan saus berbahaya
(reporter: agung setiawan)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;