(foto:air-minum.oxy.blogspot.com)
Jajan cilok yang
sering djumpai di pinggiran jalan dan sekolah-sekolahan dikategorikan tidak
sehat,menurut peneliti Universitas
Muhammadiyah Malang Aini Alifatin S,Kep.Ners sebenarnya lebih pada sausnya.dari hasil
penelitian yang dilakukan,mayoritas pedagang cilok di kota malang menggunakan
saus yang mengandung zat pewrana yang berbahaya,rata-rata zat pewarna yang
digunakan adalah pewarna tekstil dan pewarna pakaian
"Saus yang terkandung di jajan cilok warna sulit
dihilangkan jika menempel di pakaian,apalagi dikonsumsi dalam anggota tubuh dan
bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal,’’ ungkapnya.Ia menyebutkan, zat pewarna
yang berbahaya dalam saus itu diantaranya Amaran dan Rodamin B. juga yang
diberi tambahan pemanis buatan yang tidak disarankan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan pula, cilok yang
dijual dan tidak laku, keesokan harinya dijual
lagi. Biasanya
karena cara penyimpanan yang tidak benar, membuat cilok mudah terkontaminasi
sehingga tidak layak jual.
Lebih jauh ia menguraikan, mayoritas saus yang
dipakai cilok ini tidak layak. Namun sengaja dipakai penjual karena harga
sausnya yang murah.
Kalau menggunakan saus asli,tentu harganya menjadi mahal. Dampaknya, daya beli masyarakat tentu
tidak akan bisa menjangkaunya.
Jika terus dikonsumsi, kata dia, bahan-bahan
berbahaya ini bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Tugas ginjal akan berat
jika banyak senyawa beracun yang mengalir dalam darah, akibatnya ginjal pun
bisa rusak.
penelitin yang dilakukan
sebenarnya sudah berlangsung lama,hanya saja pihaknya belum berani
mengumumkan,dikhawatirkan akan ada banyak protes dari berbagai kalangan ,ia berharap jika jajajan ini banyak dijual di sekolah, maka Pemkot
maupun Dinas Pendidikan (Disdik) diharapkan mengambil langkah tegas untuk
melarang penjual cilok menggunakan saus berbahaya
(reporter: agung setiawan)
|
0 komentar:
Posting Komentar